Sedang Alami Kontroversi, Penjualan MinyaKita di Pasar Tapandang Berseri Tanah Laut Tetap Stabil

    WARTABANJAR.COM, PELAIHARI-Di tengah ramainya kabar kontroversi MinyaKita belakangan ini di Indonesia, di Pasar Tapandang Berseri, Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel rupanya tak terpengaruh.

    Penjualan MinyaKita di pasar tersebut, berdasarkan pantauan dan hasil wawancara Wartabanjar.com dengan sejumlah pedagang, Kamis (13/3/2025) pukul 11.00 Wita, tetap stabil.

    Dalam wawancara tersebut, seorang pedagang, Risna Wati, mengungkapkan bahwa harga MinyaKita kemasan 2 liter dijual seharga 34 ribu, sedangkan kemasan 1 liter dan botol masing-masing seharga 18 ribu dan 17 ribu.

    “Penjualan tetap saja seperti biasa, sesuai keinginan masyarakat. Ada yang suka membeli MinyaKita dan ada yang memilih minyak lain,” ujarnya Risna.

    Turut menambahkan pedagang lainnya, Pucare, meskipun penjualan tetap stabil, banyak pembeli yang mencari MinyaKita karena harganya yang lebih murah.

    BACA JUGA: Tak Hanya Membersihkan Harta, ini Keutamaan Zakat dalam Islam

    “Bimoli dan Tropical memang lebih laris, tetapi harganya lebih mahal dibandingkan MinyaKita,” jelasnya.

    Sementara itu, pedagang lainnya, Wondo mengungkapkan, bahwa MinyaKita kemasan tetap banyak dicari, meskipun penjualan yang botol tidak sebanyak kemasan.

    Di tengah popularitasnya, MinyaKita kini dihadapkan pada kontroversi yang viral di media sosial.

    Isu ini berawal dari video yang menunjukkan bahwa kemasan MinyaKita yang tertera 1 liter, ternyata hanya berisi 750 mililiter.

    Video tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen, namun masyarakat di Kabupaten Tanah Laut tetap menunjukkan kepercayaan mereka terhadap produk ini.

    Baca Juga :   Polres Balangan Gerebek Pengedar Sabu: 30 Paket Barang Bukti Disita!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI