WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Aliansi Peduli Lingkungan menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota Banjarmasin pada Rabu (12/3/2025) sebagai bentuk protes terhadap krisis sampah yang semakin parah. Kota Seribu Sungai kini menghadapi ancaman nyata dengan produksi sampah mencapai 500 ton per hari.
Dalam aksi tersebut, para demonstran membawa spanduk bertuliskan “Banjarmasin Marigat (Kotor)”, menegaskan bahwa kota ini tengah mengalami darurat sampah.
Salah satu orator, Habibie, menegaskan bahwa permasalahan ini sudah tidak bisa dibiarkan. “Banjarmasin saat ini bukan hanya menghadapi banjir air, tetapi juga banjir sampah. Masyarakat harus sadar bahwa ini sudah darurat!” serunya lantang.
Habibie juga menyoroti minimnya edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah. Ia menegaskan bahwa Aliansi Peduli Lingkungan akan terus mengawal permasalahan ini hingga tingkat nasional dan mendukung langkah-langkah konkret untuk menyelamatkan kota dari tumpukan sampah.
“Kami tidak hanya bicara, kami siap mengawal dan membawa isu ini ke pusat. Kami juga mengajak semua elemen masyarakat untuk bergerak bersama melawan krisis sampah ini!” tegasnya.
Koordinator aksi, Khairil, mengungkapkan bahwa Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin telah menyampaikan empat langkah penanganan sampah yang akan segera diterapkan, yaitu:
Program Pemilahan Sampah di Kelurahan,
Pembuatan Kawasan Pemilahan Sampah,