WARTABANJAR.COM – Pemutaran perdana Captain America: Brave New World di Hollywood berubah jadi ajang protes besar! Puluhan pengunjuk rasa pro-Palestina mengepung lokasi, menyerukan boikot terhadap film terbaru Marvel Cinematic Universe (MCU) itu.
Aksi demonstrasi ini dipicu oleh kehadiran karakter superhero Israel, Ruth Bat-Seraph alias Sabra, yang diperankan oleh aktris asal Israel, Shira Haas. Para pengunjuk rasa mengangkat spanduk bertuliskan “Sabra harus pergi” hingga “Disney mendukung genosida, boikot Captain America!”. Tak hanya itu, mereka juga meneriakkan seruan seperti “Bebaskan Palestina!” dan “Disney, kalian nggak bisa bersembunyi!”.
Kontroversi Sabra bukan hal baru. Dalam komik, karakter ini adalah agen Mossad, yang langsung memicu perdebatan di kalangan penggemar sejak pengumuman pada 2022. Marvel pun buru-buru merespons, memastikan bahwa adaptasi Sabra di layar lebar akan berbeda dari versi komik.
“Meskipun karakter dan cerita kami terinspirasi dari komik, mereka selalu diperbarui agar relevan dengan penonton saat ini. Para pembuat film mengambil pendekatan baru untuk Sabra, yang pertama kali diperkenalkan dalam komik lebih dari 40 tahun lalu,” demikian pernyataan Marvel kepada Variety.
Produser Captain America: Brave New World, Nate Moore, juga menegaskan bahwa Sabra dalam film ini bukan agen Mossad, melainkan bagian dari pemerintahan AS di bawah Presiden Thaddeus Ross (diperankan oleh Harrison Ford).
“Ruth (Sabra) bekerja di pemerintahan AS, bukan sebagai agen Mossad. Dia adalah orang Israel generasi pertama, tetapi kini berperan dalam sistem pemerintahan Amerika,” jelas Nate Moore.