WARTABANJAR.COM, KIEV – Perang di Ukraina belum juga mereda. Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Selasa (26/11) menegaskan kembali dukungan bagi Ukraina setelah Rusia meluncurkan uji coba rudal balistik jarak menengah, demikian diumumkan aliansi tersebut.
Dewan NATO-Ukraina menggelar pertemuan untuk membahas situasi keamanan Ukraina setelah Rusia meluncurkan serangan terbaru, menurut pernyataan NATO.
Baca juga:Rusia Gempur Ukraina Secara Besar-besaran, Ribuan Warga Sipil Dievakuasi
Disebutkan bahwa “pejabat militer senior Ukraina memberikan penjelasan kepada Dewan melalui tautan video.”
Dalam pertemuan tersebut, negara-negara anggota NATO kembali menegaskan dukungan mereka untuk Kiev.
“Serangan yang menargetkan Dnipro ini dipandang sebagai upaya Rusia untuk meneror penduduk sipil di Ukraina dan mengintimidasi pihak-pihak yang mendukung Ukraina dalam mempertahankan diri dari agresi Rusia yang ilegal dan tanpa alasan,” menurut pernyataan itu.
“Menggunakan kemampuan seperti ini tidak akan mengubah arah konflik atau menghentikan sekutu-sekutu di NATO untuk mendukung Ukraina,” kata juru bicara NATO, Farah Dakhlallah, seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.
Pertemuan Dewan NATO-Ukraina berikutnya dijadwalkan bersamaan dengan pertemuan luar negeri para anggota NATO pada 3-4 Desember mendatang.
Kementerian Pertahanan Rusia pekan lalu mengeklaim bahwa Ukraina telah menggunakan rudal balistik taktis ATACMS buatan AS untuk menyerang wilayah Bryansk di Rusia.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow membalas dengan menyerang sebuah pabrik rudal di Dnipro menggunakan rudal balistik hipersonik nonnuklir, yang dikenal sebagai Oreshnik.
Baca juga:Telegram Nonaktifkan Monetisasi Iklan untuk Pemilik Channel Rusia
Putin menyebutkan bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas persetujuan AS dan sekutu-sekutunya di NATO yang mengizinkan penggunaan senjata jarak jauh presisi tinggi untuk menyerang wilayah Rusia.
Putin juga menekankan bahwa Rusia telah menyetujui doktrin yang memungkinkan negaranya merespons dengan nuklir jika mendapat serangan rudal balistik.
Beberapa pejabat AS mengonfirmasi laporan bahwa pemerintahan Biden telah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh dalam operasi ke dalam wilayah Rusia.(pwk)
Editor: purwoko