WARTABANJAR.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan berupa makanan dan tenda keluarga untuk pengungsi mandiri di Desa Lewotobi, Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), setelah terjadinya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Meskipun desa ini tidak terkena dampak erupsi secara langsung, warga Lewotobi mengalami kesulitan dalam mengakses kebutuhan dasar, terutama akibat terhambatnya mobilisasi dari Maumere, Kabupaten Sikka, yang merupakan pusat aktivitas mereka.
Sebanyak 81 jiwa yang berasal dari Desa Hokeng Jaya, Klatanlo, dan Boru, terdampak erupsi gunung tersebut dan saat ini mengungsi ke rumah kerabat mereka yang berada di Desa Lewotobi.
Baca Juga
Tiga orang Korban Laka di Depan Puskesmas Mataraman
Kepala Desa Lewotobi, Tarsisius Muda mengungkapkan bahwa akses jalan menuju desa mereka terhambat dan masuk dalam zona wilayah rawan bencana.
“Meskipun desa kami tidak terdampak langsung erupsi, namun akses ke desa kami sangat terbatas karena jalan menuju desa terdekat terletak dalam zona rawan bencana yang bisa ditutup kapan saja,” jelas Tarsisius dikutip Minggu (17/11).
Desa Lewotobi terletak sekitar 8,6 kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki dan terlindung oleh Gunung Lewotobi Perempuan. Meskipun tidak berada dalam zona bahaya langsung, desa ini tetap terdampak abu vulkanik yang mengganggu kehidupan warga.
Menanggapi laporan dari Kepala Desa Lewotobi, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Lukmansyah, bersama Brigjen Pol. (Purn.) Ary Laksmana Widjaja, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan personil Satgas Poslap Konga, turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi pengungsi dan menyerahkan bantuan yang dibutuhkan.