WARTABANJAR.COM, BANJAR – Kasus kematian ibu dan bayi serta kasus stunting di Kabupaten Banjar masih tinggi.
Hingga September 2024 tercatat ada 17 kasus kematian ibu dan 89 kasus kematian bayi.
Prevalensi stunting berdasarkan hasil intervensi serentak bulan Juni 2024 masih di angka 24,4 persen.
Hal tersebut diungkap Kadinkes Banjar Yasna Khairina dalam Rapat koordinasi (Rakor) Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) di Bukit Bintang Park and Resort, Karang Intan, Senin (30/9/2024).
Baca Juga
Kondisi Pria Ditemukan Tewas di Jalan Veteran Banjarmasin
Untuk menekan angka tersebut, upaya yang dilakukan pihaknya adalah melaksanakan Rakor Kesmas, pendampingan ke puskesmas-puskesmas dengan SpOG RS Ratu Zalecha dan audit maternal perinatal agar kasus tersebut tidak terulang kembali.
“Harapan ke depannya dukungan, kolaborasi, partisipasi dan kerjasama kita semua dapat menurunkan AKI, AKB dan prevalensi stunting sesuai dengan target yang ditetapkan atau bahkan lebih rendah lagi,” tutupnya.
Diketahui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah dicantumkan sasaran strategis Program Kesmas yaitu Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 183/100.000 KH, Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) 16/1.000 KH, penurunan prevalensi stunting pada balita menjadi 14 persen dan penurunan prevalensi wasting 7 persen.(MC Banjar)
Editor Restu