WARTABANJAR.COM, PARINGIN- Stunting pada anak adalah masalah serius yang harus diperhatikan, khususnya di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Masalah ini dibahas saat perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 dan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 di Mahligai Mayang Maurai, Paringin, Kabupaten Balangan, Rabu (14/8/2024).
Sekretaris BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, dr. Lasma Uli Lumbantoruan, dalam sambutannya di acara ini menekankan pentingnya menangani masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar di daerah tersebut.
Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama menurunkan angka stunting melalui pencegahan pernikahan dini dan penguatan gizi.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3A P2KB PMD) Balangan, Akhmad Nasa’i, menyampaikan harapannya untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh keluarga di Balangan.
Ia menegaskan pentingnya kerjasama semua pihak dalam mewujudkan lingkungan yang bebas dari kekerasan terhadap anak dan perempuan.
“Kita berharap ke depan tidak ada lagi kekerasan terhadap anak dan perempuan. Dengan komitmen dan kerja sama seluruh pihak, mudah-mudahan semua keluarga di Balangan bisa menjadi keluarga yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, di acara ini juga sekaligus digelar deklarasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di tiga desa, yakni Mangkayahu, Balida dan Pupuyuan serta pengukuhan Forum Anak Daerah (FAD) Balangan oleh Akhmad Nasa’i.