WARTABANJAR.COM, KUALA LUMPUR-Gerhana bulan terjadi kemarin, Rabu (26/5/2021) di Indonesia dan Malaysia, namun penampakannya memiliki perbedaan.
Jika di Indonesia jenis gerhana bulannya adalah super blood moon, maka yang tampak di Malaysia beda lagi yaitu tipe super flower blood moon.
Dilansir dari The Star Malaysia, dikutip Kamis (27/5/2021), dilaporkan bahwa para pecinta astronomi Malaysia antusias menyaksikan fenomena alam langka tersebut pada Rabu (26/5/2021) malam.
Kali ini, banyak yang menontonnya secara langsung di saluran Facebook dan YouTube Planetarium Nasional karena fasilitas teleskop di planetarium di sini ditutup ksebab adanya pembatasan aktivitas selama pandemi COVID-19.
Asisten Direktur Senior Unit Pengamatan Planetarium Nasional Malaysia, Mohd Zamri Shah Mastor mengatakan terakhir kali gerhana bulan terjadi seperti ini terjadi sekitar 18 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2003.
Dia mengatakan gerhana bulan yang dikenal sebagai “Super Flower Blood Moon” sebenarnya adalah tiga fenomena yang terjadi bersamaan dengan Super Moon karena bulan terlihat sedikit lebih besar, sekitar 7% lebih besar dari bulan purnama biasa, karena paling dekat dengan bumi.
Dia mengatakan bunga bulan (flower moon) terjadi selama musim panas di belahan bumi utara sedangkan bulan berdarah (blood moon) dinamai semburat kemerahan bulan yang membuatnya tampak seperti berdarah.
“Fenomena bulan purnama menyebabkan bulan tampak kemerahan sekitar 15 menit saat gerhana bulan yang terjadi dari pukul 19.11 hingga 19.26, namun Super Moon dan Flower Moon bisa dilihat sepanjang malam hingga subuh,” katanya saat siaran langsung.