WARTABANJAR.COM – Dari total 1.100 hektare lahan yang rawan kebakaran, tersisa sekitar 790 hektare yang harus terus dijaga dan dibasahi.
Pemprov terus bergerak secara maraton dengan melakukan rapat sinergi dengan TNI/Polri, Kabupaten Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin.
“Penanganan Kahutla dan kabut asap ini harus sinergi dengan semua pihak. Untuk itu diperlukan strategi penanganan. Selain bertepatan dengan El Nino, tahun ini titik api juga lebih banyak’ kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Roy Rizali Anwar saat memimpin rapat sinergi di posko karhutla Guntung Damar, Landasan Ulin, Banjarbaru, Kamis (5/10).
Baca Juga
Mahasiswa Poltek Tala Tewas Kecelakaan di Pulau Sari
Roy menyebut, dalam penanganan Kahutla ini agar lebih efektif, agar ada tanggung jawab lokasi. Baik itu yang ditanggung Pemprov, TNI/Polri, relawan, Pemko Banjarbaru, Pemkab Banjar serta Kota Banjarmasin.
Sementara itu, Dandim 1006 Martapura Letkol Zulkifer dalam paparannya, pembagian zona penanganann Karhutla akan dibagi 6 sektor.
Yakni Sektor SPBUA, Sektor SPBU C, Sektor SPBU L Sektor Hutan Lindung, Sektor Kabupaten Banjar dan Sektor Baniarharu
Berbagai alat yang dibutuhkan dan disiapkan disetiap zona meliputi mesin domping, mesin apung, mesin portabel hingga terpal bak penampungan.
Zulkifer menyebut, rencana aksi yang sudah dirumuskan ini memperhatikan situasi karhutla yang terjadi pada 2-3 bulan terakhir di ring 1 kawasan bandara.
Menyikapi rencana aksi dengan dibagi pada beberapa titik itu, Pemkab Banjar, Pemkot Banjarbaru dan Pemkot Banjarmasin siap untuk mendukung.