WARTABANJAR.COM – Sebuah video viral beredar di media sosial menunjukkan aksi pengeroyokan pasien terhadap seorang dokter jaga di sebuah Puskesmas Lampung Barat.
Mendapat laporan terjadi kekerasan dan pengeroyokan terhadap dokter tersebut, Tim Opsnal Polres setempat langsung mengamankan kedua pelaku yakni, Adi Wirahman, warga Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung dan Misran Hadi, warga Kelurahan Gunung Terang, Bandar Lampung di kediaman orangtuanya di Pekon Tanjung Raya, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat.
Seperti diketahui, video aksi penganiayaan itu sempat viral di media sosial. Terungkap, motif kedua pelaku karena tidak puas atas pelayanan korban.
Dalam rekaman video viral, terlihat kedua pelaku mencekik dokter jaga bernama Carel Triwiyono yang sedang bertugas pada Sabtu dini hari pekan lalu. Kepolisian pun mendapat laporan adanya aksi kekerasan dan pengeroyokan.
Sementara korban adalah dokter jaga bernama Carel Triwiyono yang berasal dari Tangerang, Banten.
Dalam video yang dikutip dari unggaha akun Instagram @terang_media, tampak dua orang pria berpakaian merah-hitam dan kuning mengeroyok seorang pria berbaju putih.
Mereka sempat bergumul meski sudah berusaha dipisahkan oleh beberapa orang yang ada di lokasi.
Perekam video yang diduga rekan korban, juga sempat berteriak panik mengatakan temannya tersebut adalah seorang dokter.
Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng membenarkan kejadian tersebut dan membeberkan kronologi kejadian.
“Korban bernama dr Carel Triwiyono, warga Kota Tangerang yang berdinas di Puskesmas Pajar Bulan,” terang Heri, Selasa (25/4/2023), seperti dikutip Kompas.com.
Pelaku adalah pasien berinisial AW yang tidak terima lantaran sakitnya tak langsung sembuh meski sudah meminum obat yang diberikan sang dokter.
“Pelaku datang untuk berobat dengan keluhan nyeri ulu hati, oleh korban sudah diberikan obat,” kata Heri.
“Sebelumnya sudah diberikan penjelasan, tunggu obat bereaksi, tapi pelaku marah dan melakukan penganiayaan,” lanjutnya.
Tak hanya melakukan pemukulan, pelaku AW dan MH kabarnya juga sempat menyeret, membanting hingga mencekik korban.
Atas kejadian ini, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya menyatakan pihaknya akan memberi pendampingan pada korban dan rekannya yang terlibat.
“Dalam memberikan keterangan ke kepolisian, dua dokter ini akan kita dampingi. Kemenkes juga akan mengawal proses hukum terkait kasus ini,” kata Arianti dikutip Kompas.com, Selasa (25/4/2023).
“Untuk keamanan, kedua dokter ini sementara akan ditempatkan di RSUD setempat yang memiliki keamanan yang lebih baik.”(wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor : didik tm