Belajar Tiga Cara Menafsirkan Jurus

    Praktisi Karate & Beladiri Praktis Harry Budiman

    DALAM beberapa jenis beladiri salah satu yang menjadi materi adalah pelajaran jurus. Jurus merupakan rangkaian gerakan beladiri yang bernilai seni.

    Jurus menjadi salah satu bagian atraksi saat ada penampilan seni beladiri. Bisa dipraktikan secara solo atau sendirian maupun berpasangan.

    Dalam khazanah beladiri karate, jurus dinamakan dengan istilah Kata. Setiap gerakan Kata ini mengandung makna yang perlu ditafsirkan oleh para praktisi karate atau karateka.

    Di karate ada istilah bunkai atau analisa gerakan. Tergantung masing-masing menganalisa, maka untuk satu gerakan bisa saja berbeda penafsirannya.

    Baca Juga

    SPAM Banjarbakula Diresmikan Presiden Jokowi Sedot 787 Miliar Anggaran

    Tahapan bunkai ini ada tiga, pertama bunkai itu sendiri, kedua yaitu ohyo dan ketiga adalah henka. Istilah lain tapi maksudnya sama yaitu omote, ura dan honto.

    Bunkai atau omote berarti analisa baku suatu gerakan. Bagaimana gerakan tersebut maka begitu juga aplikasinya atau bisa dibilang makna harfiah.

    Adapun ohyo atau ura adalah penafsiran gerakan jika digunakan dalam situasi membeladiri. Tentunya ada perbedaan dalam aplikasinya karena disesuaikan dengan kondisi membeladiri.

    Selanjutnya henka atau honto. Ini merupakan penafsiran yang bisa saja berbeda dengan gerakan bakunya. Atau bisa dikatakan ini adalah makna tersirat.

    Contoh, sebuah teknik tangkisan tidak selalu berarti hanya bisa digunakan menangkis karena bisa saja itu menjadi sebuah teknik pukulan.

    Dengan mempelajari tiga tahap penafsiran tersebut membuat berlatih jurus akan menjadi semakin mengasyikan. (*)

    Baca Juga :   Pelatih Chelsea Enzo Maresca Tak Sabar Tundukkan Mantan Klubnya

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI