Tewasnya 3 TKA China di Tambang PT SDE Kotabaru Ternyata Menghirup Racun NH3, Apa Itu?

    WARTABANJAR.COM, KOTABARU – Tiga tenaga kerja asing (TKA) asal China yang tewas di terowongan bawah tanah PT Sumber Daya Energi Kotabaru ternyata rupanya menghirup gas amonia atau senyawa kimia dengan rumus NH3.

    Senyawa amonia yang biasanya berupa gas dengan bau tajam yang khas, kalau manusia kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, dan bahkan kematian

    “Untuk jenis gas beracun berdasarkan deteksi alat yang kami pakai di lokasi kejadian adalah NH3,” terang AKBP Andi Arif dari Puslabfor Mabes Polri didampingi Kapolres Kotabaru AKBP HM Gafur Aditya Siregar, Kamis (16/3).

    Sampel gas dari lokasi tambang tersebut juga telah diambil polisi. Untuk selanjutnya dikirim mereka ke laboratorium forensik Polri. “Akan diteliti lebih lanjut.”

    BACA JUGA: Komisi IV DPRD Kalsel Buka Suara Soal Tewasnya 3 TKA China di Pertambangan Kotabaru, Polda Cari Unsur Pidana

    Selanjutnya, tim penyelidik akan mengambil sampel darah dari para korban untuk mencocokkannya dengan sampel gas.

    “Sampel gas yang dikirim ke Puslabfor hasilnya akan keluar kurang lebih 1 hingga 2 minggu ke depan,” terangnya.

    Kronologi peristiwa nahas terjadi pada Senin (13/3) kemarin. Mulanya dilaporkan sebanyak 10 pekerja sedang bekerja di dalam area tambang.

    Kemudian 10 pekerja tersebut dibagi tim dalam 3 grup. Dalam satu grup terdiri dari 3 orang, dan 1 orang leader atau pemimpin.

    “Mereka itu bekerja di kedalaman sekitar 1,3 kilometer,” terang Kapolres AKBP Gafur.

    Malam itu, saat para karyawan akan kembali ke mulut gua, alat deteksi gas milik leader berbunyi: memberikan tanda warning. Dengan cepat para pekerja lari ke luar gua.

    “Namun saat itu, ternyata ada 3 orang pekerja yang tidak ikut ke luar gua,” cerita Gafur.

    Melihat kondisi itu, dilakukan pertolongan kepada para pekerja yang tidak sempat ke luar gua. Nahas mereka didapati sudah tergeletak lemas.

    BACA JUGA: Cek Fakta Bentrok Suku Dayak dan TKA China di Kalbar

    Kemudian 3 korban itu dibawa ke klinik di Magalau Hulu. “Tapi sampai di sana sudah dinyatakan meninggal dunia,” terangnya.

    Pasca-peristiwa maut tersebut, lokasi kejadian sudah dipasang garis polisi. Sementara operasional tambang dihentikan.

    “Nah, berkenaan dengan penyelidikan kasus ini telah dilimpahkan ke Polda Kalimantan Selatan,” pungkasnya.

    Apa itu Amonia (NH3)

    Seperti dikutip di wikipedia, Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan.
    Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian.

    Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin.

    Kegunaan Amonia

    Zat Amonia biasanya digunakan sebagai obat obatan, bahan campuran pupuk urea (CO(NH2)2) dan ZA (Zwvelamonia) (NH4) 2SO4), bahan pembuatan amonium klorida(NH4Cl) pada baterai, asam nitrat (HNO3), zat pendingin, membuat hidrazin (N2H4)sebagai bahan bakar roket, bahan dasar pembuatan bahan peledak, kertas pelastik, dan detergen dan jika dilarutkan kedalam air maka zat tersebut akan dapat menjadi pembersih alat perkakas rumah tangga.(wartabanjar.com/wikipedia/berbagai sumber)

    Editor : DTM

    Baca Juga :   Kadinkes Kota Banjarmasin Apresiasi Penilaian Germas Kalsel di Puskesmas Sei Bilu

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI