WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Cuaca ekstrem di perairan laut wilayah Indonesia belum berakhir dan masih mengancam pelayaran dan mereka yang bermukim di kawasan pesisir.
Peringatan dini kembali dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) adanya potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 27 hingga 28 Desember 2022.
Laporan BMKG pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat-utara dengan kecepatan angin berkisar 8 sampai 20 knot.
Di wilayah Indonesia bagian selatan, angin dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.
Baca juga: Badai Salju Terjang Jepang, 17 Orang Tewas dan Puluhan Luka
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, perairan Kepulauan Kai-Aru, Laut Banda, perairan Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru.
BMKG memprakirakan adanya potensi peningkatan gelombang 1,25 sampai 2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh-Kep. Mentawai, Selat Sumba, perairan selatan NTT, Laut Sawu, perairan selatan Flores, Selat Sape bagian selatan, dan Samudra Hindia Selatan NTT.
Perairan selatan Kep. Anambas-Natuna, perairan timur Kep. Bintan-Kep. Lingga, Laut Natuna, perairan utara P. Bangka-Belitung, Selat Karimata, Laut Jawa bagian barat, perairan utara Jawa Barat-Tengah, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian tengah, Laut Flores, perairan Kep. Wakatobi, perairan selatan Baubau, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur.