WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Vaksinasi COVID-19 di masa pandemi ini sangat penting guna melindungi diri dari serangan berbahaya virus tersebut.
Usai vaksinasi, biasanya akan timbul reaksi-reaksi tertentu di tubuh penerimanya.
Tak pelak, bagi mereka yang sudah berusia lanjut atau lansia, karena kondisi fisik yang rapuh akibat usia dan ada penyakit bawaan, bisa berpotensi meninggal dunia setelah disuntik vaksin.
Guna menghindari hal itu, sebaiknya para lansia yang hendak vaksinasi COVID-19 diharuskan melakukan beberapa langkah medis seperti berkonsultasi dulu ke dokter.
Pengamat kesehatan lulusan Universitas Gadjah Mada sekaligus relawan COVID-19, dr. Muhamad Fajri mengingatkan pentingnya bagi para lansia, utamanya mereka yang memiliki penyakit komorbid atau penyerta untuk berkonsultasi diri dulu ke dokter sebelum divaksin.
“Kita menghindari reaksi yang kita tidak tahu. Pada orang-orang di Norwegia, lansia yang rapuh meninggal. (Terkait ini) Pemerintah (Indonesia) sudah berhati-hati betul. (Lansia) kalau kena komorbid, konsultasikan dulu ke dokter,” katanya melalui laman Instagramnya.
Sebelumnya, pada pertengahan Januari lalu, pejabat di Norwegia melaporkan 33 orang berusia 75 tahun ke atas meninggal dalam waktu singkat setelah menerima vaksin COVID-19 dari Pfizer Inc. dan BioNTech SE.
Setelah peninjauan, komite Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kematian ini terjadi pada sub-populasi lansia yang lemah.
Walau begitu, mempertimbangkan risiko-manfaat, vaksin tetap menguntungkan bagi orang lanjut usia.