WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Sidang perdana kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J akan berlangsung besok Senin (17/10/2022) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Para tersangkanya seperti Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR dan Kuat Ma’ruf akan dihadirkan.
Khusus untuk Putri Candrawathi, kondisi kejiwaannya menjelang sidang dibeberkan oleh kuasa hukumnya, Febri Diansyah.
Febri menerangkan Putri Candrawathi sejatinya sudah rela untuk ditahan dalam kasus ini.
Kendati demikian, berdasarkan laporan hasil pemeriksaan psikologi forensik pada 6 September lalu, Putri mengalami simptom depresi dan reaksi trauma akut sehingga perlu mendapatkan penanganan yang serius.
Febri mengatakan pemeriksaan psikologi forensik ini diminta oleh Polri kepada Ketua Apsifor atau Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia sejak Juli dan Agustus lalu.
Berkas itu, katanya, menunjukkan bagaimana psikologi tersangka.
“Perlu diketahui, pemeriksaan psikologi forensik ini dimintakan oleh Polri pada Ketua Apsifor (Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia) sejak Juli dan Agustus 2022 lalu. Ini adalah salah satu berkas yang menunjukkan bagaimana profil psikologis tersangka, saksi dan korban,” ungkap Febri.
Lebih lanjut, Febri menyebut pihaknya belum bertemu lagi dengan Putri.
Tim pengacara, lanjut Febri, sejatinya ingin membesuk Putri di Rutan Kejaksaan pada Jumat lalu namun sudah tidak diperbolehkan.
Febri mengaku pihaknya khawatir dengan kondisi istri Ferdy Sambo tersebut.
Apalagi, katanya, Putri mengalami gangguan psikologi dengan diagnosis depresi berdasarkan pemeriksaan psikiater di Rutan Kejaksaan.
“Tentu saja kami khawatir dengan kondisi Ibu Putri, apalagi sebelumnya dari pemeriksaan psikiater di Rutan Kejaksaan disebut Ibu Putri memiliki gangguan psikologi sesuai dengan diagnosis depresi,” kata Febri. (berbagai sumber)