WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Ulama pertama kali mengembangkan maulid Habsyi di Kalimantan Selatan adalah KH Badruddin atau Guru Ibad. Beliau juga merupakan salah satu pimpinan di Pondok Pesantren Darussalam Martapura kala itu.
Diungkapkan KH Hasanuddin bin KH Badruddin saat memperingati haul keluarga besar kubah wali lima di Kubah Keramat, Desa Tunggul Irang Seberang, Jalan Murung Kenanga, Selasa (4/10) kemarin.
Adapun Haul Jamak wali lima yakni KH Abdurrahman ke 80, KH Ahmad Zaini ke 59, KH Husin Qaderi ke 57, KH Badruddin ke 31, KH M Rosyad ke 23 serta KH Muhammad bin Badruddin.
Mewakili keluarga besar wali lima, KH Hasanuddin bin KH Badruddin menceritakan sekelumit riwayat hidup Shohibul haul.
Guru Hasanuddin mengatakan, KH Abdurrahman merupakan ulama yang menimba ilmu agama melalui jalur non formal, yakni berguru kepada tuan guru Muhammad Said Wali Dalam Pagar. Terdorong untuk memperluas ilmu agamanya lalu beliau menuntut ilmu ke Mekkah Al Mukaramah berguru kepada Syekh Abu Bakar Syatta pengarang kitab Ianatut Thalibin.
“Dari KH Abdurrahman lah anak bersambung ke cucu cucu nya belajar dan memperdalami ilmu agama sampai dikenal luas masyarakat . KH Ahmad Zaini merupakan Mufti dan KH Husin Qadri Qadi di Kerapatan Qadi Martapura dan masyhur dengan karya nya kitab Senjata Mukmin,” ungkapnya.
Sedangkan guru Ibad sapaan akrab KH Badruddin lanjutnya merupakan ulama yang pertama kali mengembangkan Maulid Habsyie di Kalsel dan sekitarnya serta pimpinan Ponpes Darussalam Martapura . Sedangkan KH Muhammad Rosyad dikenal sebagai ulama yang tawadhu dan merakyat .