Mahfud MD Ungkap Fakta Rusuh Kanjuruhan: Panitia Tak Lakukan Usulan Aparat, Suporter Persebaya Tak Nonton

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Insiden maut dunia olahraga saat laga BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC dengan Persebaya yang berujung rusuh hingga menewaskan lebih 100 orang, mendapat perhatian pemerintah.

    Menko Polhukam, Mahfud MD, mengatakan dirinya sudah mendapat informasi dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit.

    Kata Mahfud, dirinya juga sudah berkordinasi dengan Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta.

    Menurut Mahfud, Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik.

    “Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan,” kata Mahfud melalui laman resminyta, Minggu (2/10/2022) pagi.

    Terkait para korban, Menko Polhukam mengatakan, Pemda Kabupaten Malang akan menanggung semua biaya rumah sakit.

    Di sisi lain, Mahfud MD mengungkapkan situasi sebelum pertandingan.

    Sebenarnya, ujart Mahfud, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.

    Misal, sebut dia, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.

    “Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000,” sesal Mahfud.

    “Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton,” katanya.

    Baca Juga :   Arsenal Menang Meyakinkan, Bersaing Ketat dengan Chelsea di Klasemen

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI