Penganiayaan terjadi setelah korban diduga kedapatan merokok. Meski salah satu korban memohon agar tidak dipukul, Torino tetap menghajar mereka dengan pukulan ke wajah, perut, tubuh, dan bahkan menendang hingga korban kesakitan. Rekaman ini diambil oleh Bripda Gilberth Puling atas permintaan Torino.
Polda NTT memastikan penanganan kasus ini dilakukan tanpa kompromi. “Tidak ada toleransi terhadap pelanggaran disiplin maupun etika, khususnya terkait kekerasan. Kapolda NTT sudah memberi arahan agar kasus ditangani tuntas oleh Propam,” kata Henry menegaskan.(Wartabanjar.com/nur_muhammad)
editor: nur muhammad

