WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kabar gembira bagi investor emas! Harga logam mulia diprediksi akan kembali menguat pekan ini dan berpotensi menembus level Rp 2,4 juta per gram.
Kenaikan ini didorong oleh kondisi global yang masih bergejolak serta ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa meski harga emas sempat melemah pekan lalu, tren ke depan justru menunjukkan sinyal penguatan yang cukup kuat.
“Kemungkinan harga emas akan bergerak di rentang Rp 2.360.000 hingga Rp 2.390.000 per gram. Level tertingginya bisa mencapai Rp 2.400.000,” ujar Ibrahim, Senin (27/10/2025).
Pekan sebelumnya, harga emas Antam tercatat menyusut sekitar Rp 65.000 per gram, dengan posisi terakhir di angka Rp 2.350.000 per gram pada Sabtu (25/10/2025).
Didorong Tren Penguatan Emas Dunia
Menurut Ibrahim, penguatan ini sejalan dengan tren emas dunia yang diproyeksikan bergerak di kisaran USD 3.970–4.270 per ons sepanjang pekan ini. Bahkan pada awal November mendatang, harga emas global diperkirakan bisa menembus USD 4.376 per ons.
“Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed menjadi pemicu utama penguatan emas dunia,” jelasnya.
Rilis data inflasi AS bulan September yang hanya sebesar 3 persen, lebih rendah dari perkiraan 3,1 persen, memperkuat dugaan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dalam waktu dekat.
“Pelaku pasar sebenarnya sudah memperkirakan penurunan itu, tapi mereka menunggu sinyal lanjutan dari The Fed apakah akan terus menurunkan suku bunga pada November–Desember atau tidak,” tambah Ibrahim.