WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Setiap kali MotoGP Malaysia digelar di Sirkuit Internasional Sepang, drama selalu muncul baik karena faktor cuaca ekstrem, hujan tiba-tiba, atau duel sengit di tikungan terakhir. Tak heran jika sirkuit sepanjang 5,5 kilometer itu disebut salah satu trek paling menantang di dunia MotoGP.
Dibuka pertama kali pada 1999, Sepang dikenal dengan dua lintasan lurus panjang yang memacu kecepatan hingga 340 km/jam, serta kombinasi 15 tikungan teknis yang menguji stamina pembalap dan kemampuan pengereman motor.
Suhu udara yang bisa menembus 35 derajat Celsius menjadi ujian tersendiri. Banyak pembalap mengaku seri Malaysia adalah salah satu yang paling melelahkan di kalender MotoGP. “Ini bukan hanya balapan, tapi juga perjuangan fisik,” ujar pembalap KTM, Brad Binder.
Sepang juga punya sejarah panjang penuh emosi mulai dari duel klasik Valentino Rossi vs Marc Marquez pada 2015, hingga hujan deras yang sering mengubah hasil balapan di detik terakhir.
Selain menantang pembalap, sirkuit ini juga jadi favorit fans Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang datang ribuan orang setiap tahunnya untuk mendukung jagoannya.
Dengan cuaca tak menentu dan absennya dua juara dunia, MotoGP Malaysia 2025 berpotensi menghadirkan kejutan besar. Siapa pun bisa menang karena di Sepang, segalanya bisa terjadi. (Wartabanjar.com/berbagai sumber)
Editor: Andi Akbar

