WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Marc Marquez membuktikan bahwa legenda sejati tidak pernah benar-benar tumbang. Setelah empat tahun bergulat dengan cedera parah, operasi berulang, hingga diragukan oleh banyak pihak, pembalap asal Spanyol itu akhirnya kembali merebut gelar juara dunia MotoGP untuk ketujuh kalinya pada musim 2025.
Kisah comeback Marquez dimulai sejak 2020, ketika ia mengalami patah tulang lengan kanan yang membuatnya absen panjang dan kehilangan ritme balapan. Cedera itu bahkan memaksanya menjalani lebih dari tiga kali operasi besar dan rehabilitasi intensif selama berbulan-bulan. Banyak yang meragukan apakah sang juara dunia enam kali itu bisa kembali tampil kompetitif.
Situasi semakin sulit karena Marquez harus beradaptasi dengan performa motor baru, perubahan strategi tim, serta meningkatnya kualitas para rival muda. Setiap balapan seakan menjadi ujian ketahanan mental dan fisik. Namun, Marquez tetap teguh menjalani proses pemulihan sambil terus menjaga semangat juangnya.
Pada 2023 dan 2024, tanda-tanda kebangkitannya mulai terlihat. Ia mulai rutin finis di posisi lima besar dan meraih beberapa podium penting. Namun, gelar juara dunia masih terasa jauh karena inkonsistensi dan keterbatasan fisiknya. Marquez tak menyerah. Ia menata ulang pendekatannya dalam balapan dan memperkuat kondisi tubuhnya secara bertahap.
Musim 2025 menjadi titik balik. Marquez tampil dominan sejak awal musim, menunjukkan kecepatan dan kecerdasan strategi seperti masa kejayaannya dulu. Keteguhan hati dan pengalaman panjang membawanya kembali bersaing di papan atas, hingga akhirnya mengunci gelar juara dunia setelah finis kedua di GP Jepang, Motegi.