WARTABANJAR.COM – Kabar duka menyelimuti dunia perfilman internasional. Aktor legendaris sekaligus sutradara pemenang Oscar, Robert Redford, meninggal dunia pada usia 89 tahun.
Menurut pernyataan publisisnya, Cindi Berger, yang dikutip CNN, Redford mengembuskan napas terakhir di rumahnya di Sundance, Utah.
Ikon Layar Lebar dan Sutradara Visioner
Nama Redford melekat erat pada film-film klasik era 70-an. Publik tentu tak asing dengan penampilannya dalam Butch Cassidy and the Sundance Kid serta All the President’s Men. Karismanya di layar membuatnya jadi simbol pesona santai khas Hollywood.
Namun, Redford tak berhenti sebagai bintang film. Ia sukses menorehkan prestasi besar di balik kamera. Film Ordinary People membawanya meraih Oscar sebagai Sutradara Terbaik, sementara A River Runs Through It menjadi bukti kepekaan artistiknya.
Lebih dari karier pribadi, Redford meninggalkan warisan monumental lewat Sundance Institute dan Sundance Film Festival. Festival ini membuka jalan bagi sineas muda untuk menampilkan karya mereka, dari Quentin Tarantino hingga Steven Soderbergh.
Berkat Redford, film independen mendapat panggung sejajar dengan film-film produksi studio besar.
Selain di dunia film, Redford dikenal sebagai aktivis lingkungan. Sejak pindah ke Utah pada 1961, ia menjadi salah satu suara lantang dalam upaya melindungi alam Amerika Barat. Bahkan di usia senja, ia tetap aktif, termasuk menulis opini tentang perubahan iklim di CNN pada 2020, saat AS dilanda kebakaran hutan hebat.
Kepergian Redford menutup satu bab penting dalam sejarah perfilman dan aktivisme lingkungan dunia. Namun warisan dan pengaruhnya akan tetap hidup selamanya.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)