WARTABANJAR.COM, TANJUNG– Kabupaten Tabalong siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dari 13 Agustus hingga 31 September 2025.
Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Tabalong melakukan berbagai upaya guna menanggulangi potensi karhutla tersebut.
Bupati Tabalong, H. Muhammad Noor Rifani atau Haji Fani mengatakan sebagai antisipasi bencana tersebut, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, di antaranya:
- Meningkatkan deteksi dini dan respon cepat dengan patroli rutin daerah rawan
- Memperkuat koordinasi lintas sektor, sinergi antara pemerintah daerah, TNI, polri, pelaku usaha dan masyarakat
- Mendorong pencegahan berbasis masyarakat
- Penegakan hukum harus dilakukan secara tegas dan konsisten
- Memanfaatkan teknologi dan inovasi pemantauan titik panas berbasis satelit, sistem peringatan dini hingga modifikasi cuaca
Hal itu dikatakan Haji Fani saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan kekeringan 2025 di Halaman Pendopo Bersinar, Pembataan, Rabu (20/8/2025).
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Polres HST Grebek Sindikat Oplosan Beras Subsidi SPHP, 1 Ton Disita Polisi
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apel kesiapsiagaan ini merupakan sinergi dan kolaborasi serta bagian dari upaya terpadu menghadapi ancaman karhutla yang kerap melanda Tabalong, terutama saat musim kemarau.
“Pasalnya, bencana tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan, kerugian ekonomi serta persoalan sosial yang luas. Kesiapsiagaan sejak dini adalah kunci agar Tabalong tetap aman, nyaman dan sejahtera,” ucapnya.