WARTABANJAR.COM, KUMAI – Taman Nasional Tanjung Puting adalah kawasan konservasi seluas 415.040 hektare, yang meliputi wilayah administrasi Kecamatan Kumai di Kotawaringin Barat dan sebagian Kabupaten Seruyan di Kalimantan Tengah . Kawasan ini merupakan habitat utama orangutan, bekantan, owa, dan puluhan spesies mamalia, burung, dan reptil langka.
Akses Via Kumai dan Pengalaman Klotok
Rute safari sejati dimulai dari Kota Pangkalan Bun menuju Pelabuhan Kumai, kemudian menyusuri Sungai Sekonyer menggunakan perahu klotok—kapal tradisional kayu yang juga berfungsi sebagai akomodasi apung.
Perjalanan semacam ini bukan hanya sekadar pelayaran, tapi juga pengalaman tinggal di atas sungai, menikmati suasana alam, dan mengamati satwa liar dari dekat.
BACA JUGA:DETIK-DETIK Bupati Purwakarta Dipeluk Emak-Emak Pirang Lalu Dicium Berkali-kali Saat Bongkar Bangli
Orangutan dan Pusat Rehabilitasi
Destinasi populer seperti Camp Leakey dan Tanjung Harapan menawarkan kesempatan memberi makan dan mengamati orangutan secara langsung—pengalaman langka yang sudah diakui dunia sebagai konservasi unggul
Ekowisata Bertanggung Jawab dan Data Pengunjung
Wisata alam di TNTP sangat diminati wisatawan mancanegara—salah satu indikatornya, pada 2018 tercatat hampir 18.834 wisatawan asing, sedangkan kunjungan domestik sebanyak 10.449 orang, menghasilkan PNBP sekitar Rp 7,77 miliar
Tips Sebelum Berangkat
Bayar retribusi Rp 5.000 untuk WNI dan Rp 150–225.000 untuk wisatawan mancanegara, tergantung hari kunjungan.
Sewa klotok sejak jauh hari, kisaran Rp 500.000–1.500.000 per hari, atau pilih speedboat untuk perjalanan lebih cepat.