WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Penutupan Jalan A. Yani Kilometer 31, Banjarbaru, resmi diberlakukan sejak Selasa pagi (10/6/2025). Akibatnya, arus kendaraan terpantau menumpuk di sejumlah jalur alternatif, memicu keluhan pengendara yang tak siap dengan perubahan mendadak ini.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Kalimantan Selatan, Muhammad Arief, mengakui masih ada kendala di lapangan, terutama terkait penyampaian informasi yang belum merata kepada masyarakat.
“Dalam setiap rekayasa lalu lintas pasti ada hambatan, salah satunya informasi yang belum sampai ke semua pengguna jalan. Ke depan, kami akan terus menyosialisasikan agar masyarakat bisa memilih rute alternatif lebih awal,” ujar Arief kepada wartawan.
BACA JUGA:DETIK-DETIK! 352 Penumpang Diselamatkan Tim SAR di Perairan Kendari, KM Alif Berkah 01 Tabrak Karang
Dishub Evaluasi Aktivitas Usaha di Jalur Tertutup
Menurut Arief, penutupan jalan ini masih dalam tahap uji coba dan akan terus dievaluasi. Salah satu poin yang menjadi perhatian adalah masih adanya pelaku usaha yang beroperasi di jalur yang ditutup.
“Kami temukan ada pelaku usaha yang tetap buka di jalur penutupan. Ini akan kami evaluasi, dan mungkin akan ada penyesuaian di beberapa simpang serta penambahan rambu menggunakan water barrier permanen,” jelasnya.
Patroli dan Rambu Tambahan Jadi Solusi Pengawasan di Lapangan
Dishub tetap menurunkan petugas di titik-titik krusial meski dengan jumlah terbatas. Arief menambahkan, ke depan pengawasan bisa digantikan dengan pemasangan rambu atau penghalang jalan jika kondisi lalu lintas sudah mulai stabil.