WARTABANJAR.COM, PELAIHARI – Momen haru menyelimuti prosesi pisah sambut Ketua Pengadilan Negeri (PN) Pelaihari dari Ali Sobirin, kepada Kurniawan Wijonarko yang digelar di Gedung Balairung Tuntung Pandang pada Senin, 2 Juni 2025.
Ali Sobirin yang telah mengabdi selama 1 tahun 6 bulan di Tanah Laut menyampaikan rasa syukur dan permohonan maaf dalam pidato perpisahannya.
Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa Tanah Laut adalah tempat terbaik yang diberikan Tuhan dalam perjalanan kariernya.
Baca Juga
Keracunan Massal di Posyandu Awayan, Temuan Dinkes Berasal dari Puding
“Saya mantan kota besar, Bekasi. Pernah jadi Ketua PN Kuningan, Wakil Ketua di Tulungagung dan Madiun. Tapi di sinilah saya merasa apa yang Allah berikan pastilah yang terbaik. Ternyata betul, Tanah Lautlah tempat itu,” ungkapnya dengan suara bergetar.
Ali juga menegaskan bahwa PN Pelaihari dibangun dengan semangat untuk menjadi lembaga yang ramah, terbuka, dan tidak menakutkan bagi masyarakat.
“Pengadilan ini adalah rumah keadilan. Hakim tidak pernah jaga jarak. Kita bangun agar tidak menyeramkan, agar masyarakat nyaman,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PN Pelaihari yang baru, Kurniawan Wijonarko memperkenalkan dirinya dengan gaya santai namun tetap penuh semangat. Ia menyinggung perjalanan panjangnya sebagai hakim dari Sumatera Barat hingga kini mengabdi di Kalimantan Selatan.
“Kami dari Jogja, tapi hidup banyak di Jawa Tengah. Dulu pacaran sama istri juga sesama hakim, sekarang sama-sama tugas terus. Saya di Kendal, dia di Ungaran, lalu saya di Bantul, dia di Sleman,” ujar Kurniawan disambut tawa hadirin.