WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Final Liga Champions 2025 menjadi mimpi buruk bagi Inter Milan. Bertanding di Allianz Arena, Munich, Nerazzurri dihajar habis-habisan oleh Paris Saint-Germain dengan skor telak 5-0. Gol-gol dari Achraf Hakimi, Désiré Doué, Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu memastikan kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions.
Setibanya di Milan, skuad Inter disambut oleh kenyataan pahit: hanya satu suporter yang hadir di bandara untuk menyambut mereka. Momen ini menjadi simbol kekecewaan mendalam fans terhadap performa tim kesayangan mereka.
Sementara Media Italia dan para fans tidak menahan kritik mereka. Kekalahan ini dianggap sebagai salah satu yang paling memalukan dalam sejarah klub. Beberapa fans bahkan menyebut penampilan tim sebagai “tidak memiliki semangat juang” dan “malu-maluin”.
Kekalahan telak ini menjadi pelajaran berharga bagi Inter Milan. Evaluasi menyeluruh terhadap strategi, mentalitas, dan komposisi tim diperlukan untuk kembali bersaing di level tertinggi. Dengan jadwal padat termasuk partisipasi di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025, evaluasi menyeluruh terhadap skuad dan strategi tim menjadi hal yang mendesak.
Pelatih Simone Inzaghi sendiri mengakui bahwa masa depannya di Inter kini tidak pasti. Meskipun masih terikat kontrak hingga 2026, rumor beredar bahwa ia menerima tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi, Al-Hilal. Presiden klub Giuseppe Marotta menyatakan bahwa kekalahan ini tidak akan langsung mempengaruhi penilaian terhadap Inzaghi, namun evaluasi menyeluruh akan dilakukan. (Berbagai sumber/Andi Akbar)