WARTABANJAR.COM, BATULICIN – Wakil Ketua DPRD Tanah Bumbu (Tanbu), H. Hasanuddin, menyampaikan sejarah panjang perjuangan pemekaran Kabupaten Tanbu di hadapan peserta Upacara Bendera yang dipimpin langsung oleh Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, di halaman Kantor Bupati, dalam rangka Peringatan Hari Jadi Kabupaten Tanah Bumbu ke-22, Selasa (08/08/25).
Hasanuddin mengisahkan, upaya awal untuk menjadikan Tanbu sebagai kabupaten mandiri, yang kala itu dikenal dengan nama Tanah Bumbu Selatan.
Dimulai pada tahun 1959 dengan dibentuknya panitia pemekaran di Pagatan. Namun, perjuangan tersebut berakhir pada tahun 1972 tanpa hasil.
Baca Juga
Pria Asal Bangkalan Ditangkap Polresta Palangka Raya Miliki Puluhan Butir Pil Ekstasi Siap Edar
Hal ini karena status kabupaten yang diharapkan belum berhasil diraih. Tanbu tetap menjadi bagian dari Kabupaten Kotabaru.
Selanjutnya, sekitar Agustus 2000, upaya pemekaran dihidupkan kembali dengan membentuk Panitia Penuntut Kabupaten Tanbu.
Panitia ini terdiri dari perwakilan delapan kecamatan, yakni lima kecamatan eks Kawedanan Tanah Bumbu Selatan, ditambah Kecamatan Sungai Loban, Kalumpang Hulu, dan Hampang.
Panitia mulai bergerak dengan melakukan studi banding ke Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, daerah yang telah berhasil melakukan pemekaran wilayah.
Kemudian, disusun buku proposal kelayakan pemekaran dengan hasil yang sangat meyakinkan.
Proposal tersebut diajukan kepada eksekutif dan legislatif Kabupaten Kotabaru, namun tidak mendapat tanggapan positif. Pemerintah Kabupaten Kotabaru saat itu enggan melepas wilayah Tanbu.