WARTABANJAR.COM, NAYPIDAW – Junta militer Myanmar mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) siang telah mencapai 144 orang. Selain itu, 732 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Angka ini diperkirakan masih dapat bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih berlangsung.
Berdasarkan data yang dikutip dari @nixnews.id, korban tewas tersebar di beberapa wilayah, yaitu 96 orang di Naypidaw, 18 di Sagaing, dan 30 di Mandalay.
BACA JUGA:Waspada! Jalur Alternatif Banjarbaru-Batulicin Rawan Kecelakaan, Pemudik Diminta Berhati-hati
Sementara itu, di Thailand, tiga orang dilaporkan tewas setelah sebuah gedung yang tengah dalam proses konstruksi roboh akibat guncangan gempa. Thailand National Institute for Emergency Medicine mengonfirmasi bahwa 68 orang mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit.
Sebelumnya, 81 pekerja proyek dilaporkan terjebak di dalam reruntuhan bangunan tersebut.
Lebih Dahsyat dari Tsunami 2004?
Dikutip dari @cnnindonesia, seorang warga Myanmar menyebut bahwa gempa berkekuatan 7,7 magnitudo ini terasa lebih dahsyat dibandingkan gempa dan tsunami tahun 2004 silam.
Gempa ini mengguncang wilayah Mandalay dan beberapa kota lainnya, bahkan getarannya terasa hingga China dan Thailand.
“Gempa hari ini jauh lebih kuat dari sebelumnya. Saya belum pernah merasakan intensitas gempa seperti ini dalam hidup saya,” ungkap Htet Ko (50), warga Mandalay, seperti dilaporkan CNA.
Saat gempa terjadi, Htet Ko berada di lantai dasar rumahnya yang terdiri dari dua lantai. Ia mendengar suara gemuruh di luar rumah dan merasakan getaran hebat yang membuatnya nyaris terjatuh. Saat melihat ke atas, ia melihat langit-langit rumahnya bergetar hebat.