WARTABANJAR.COM, PALANGKA RAYA – Sebuah video yang viral di Instagram memperlihatkan bahan bakar minyak (BBM) yang diduga bercampur air di salah satu SPBU di Palangka Raya. Kejadian ini memicu kekhawatiran masyarakat terkait kualitas BBM yang mereka gunakan.
Seperti dikutip di akun @kaltengpedia, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pertamina mengenai SPBU mana yang terlibat dalam insiden tersebut.
Pihak berwenang dan Pertamina diduga tengah melakukan investigasi guna memastikan kebenaran dan penyebab kejadian ini.
Masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati saat mengisi bahan bakar dan menunggu klarifikasi resmi dari pihak terkait guna menghindari potensi kerusakan pada kendaraan akibat BBM yang tidak sesuai standar.
Kasus Oplos BBM
Berikut adalah beberapa data terkait kasus pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di Indonesia:
1. Skandal Pengoplosan Pertamax oleh PT Pertamina Patra Niaga (2018-2023): Pada Februari 2025, Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengungkap dugaan praktik pengoplosan BBM jenis Pertamax yang terjadi antara tahun 2018 hingga 2023. Modus operandi yang digunakan adalah mencampur BBM dengan nilai oktan (RON) lebih rendah, seperti RON 90 (Pertalite) atau RON 88, kemudian menjualnya sebagai RON 92 (Pertamax). Praktik ini diduga menyebabkan kerugian negara yang signifikan.
2. Kasus Penimbunan dan Pengoplosan BBM di Jawa Tengah (Agustus-September 2022): Berdasarkan data dari Polda Jawa Tengah, antara 1 Agustus hingga 3 September 2022, telah diamankan 66 tersangka dari 50 kasus penimbunan dan pengoplosan BBM. Barang bukti yang disita meliputi 81 ton solar dan 38 mobil tangki. Kerugian negara akibat kasus-kasus ini diperkirakan mencapai Rp11,1 miliar.