WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Bulan Ramadhan tinggal beberapa hari lagi berakhir.
Di 10 hari terakhir Ramadhan ini, ada waktu khusus terjadinya fenomena alam luar biasa yang tak semua umat Islam beruntung bisa menyaksikan dan mengalaminya, yaitu Lailatul Qadar.
Waktu terjadinya, menurut sebuah hadis Nabi Muhammad SAW adalah di tanggal-tanggal ganjil 10 hari terakhir Ramadhan.
Waktu pastinya di antara tanggal-tanggal ganjil itu hanya Allah yang lebih mengetahuinya.
Tersisa 4 hari lagi, berarti ada kemungkinan malam Lailatul Qadar terjadi pada tanggal 27 dan 29 Ramadhan.
Lalu, bagaimanakah kita mendeteksi jika di malam sebelumnya terjadi Lailatul Qadar?
Di antaranya adalah kondisi matahari saat terbit besok paginya yang sinarnya berbeda dari biasanya, yaitu sinar lemah kemerahan.
Menurut Shahih Muslim 762a, riwayat-riwayat mengatakan bahwa itu akan menjadi matahari yang tidak memiliki sinar.
“Jadi, itu berarti itu adalah matahari yang sangat lemah, Anda bisa melihat langsung ke arahnya,” demikian kutipan dari Shahih Muslim 762 a tersebut.
Di Ramadhan tahun 2024 lalu, pernah viral foto penampakan matahari terbit di Kota Mekkah, Arab Saudi yang ciri-ciri sinarnya mirip dengan tanda Lailatul Qadar.
Banyak warganet di media sosial X menduga itu adalah tanda telah terjadi peristiwa lailatul qadar malam sebelumnya.
Foto tersebut diunggah oleh akun X @insharifain, Sabtu (6/4/2024) lalu.
Ia menulis di keterangan unggahan tersebut, “Sunrise in Makkah Al Mukkaramah. The 27th of Ramadan 1445.”
Oleh karenanya, sejumlah netizen kemudian menduga bahwa kemarin malamnya, yakni Jumat (5/4/2024) malam telah terjadi peristiwa lailatul qadar. (yayu)