Pun pandangan ulama juga beragam mengenai peristiwa tersebut.
Oleh karena itu, Ustadz Yusuf Suharto menyarankan agar senantiasa mencari lailatul qadar di malam-malam Ramadhan, khususnya di tanggal ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan.
Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar Berdasarkan Tanda Alam
Walau demikian, Nabi Muhammad dalam hadisnya mengatakan ada ciri khusus yang bisa dideteksi ketika malam Lailatul Qadar terjadi.
Menurut Ustadz Irfan Rizky Haas, dalam unggahan di Instagram pribadinya mengatakan di antara cirinya adalah malam itu angin berhembus sepoi-sepoi, tidak kencang tetapi sejuk.
“Rasulullah ﷺ bersabda tentang Lailatul Qadr:
“Lailatul Qadr adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari paginya terbit lemah dan berwarna kemerahan.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Ahmad, dan Baihaqi – shahih)
“Lailatul Qadr tidak selalu terasa istimewa secara duniawi. Tapi bagi hati yang terjaga, ia menghadirkan kedamaian luar biasa. Tidak ada gonggongan anjing, tidak ada bintang yang dilempar (meteor), dan pagi harinya terasa teduh dan tenang. Bisa jadi malam itu tidak viral, tapi bernilai lebih baik dari seribu bulan di sisi Allah,” ujar Ustadz Irfan.
Lebih rincinya, ini dia beberapa ciri atau tanda alam jika malam lailatul qadar terjadi, yaitu:
- Angin berhembus sepoi-sepoi, tidak kencang, namun sejuk
- Suasana terasa tenang, syahdu dan khusyuk
- Matahari terbit besok paginya dengan sinar yang lemah dan berwarna kemerahan
(yayu)
Editor: Yayu