Ini Tiga Tingkatkan Ibadah dalam Menghidupkan Lailatul Qadar

    “Orang yang melaksanakan sholat isya dan subuh berjamaah berarti dia telah menghidupkan lailatul qadar, meskipun pada tingkat yang paling rendah. Ini sudah dianggap sebagai penghidupan malam lailatul qadar,” kata Kiai AMA.

    Keutamaan melaksanakan sholat isya dan subuh berjamaah pada malam lailatul dadar juga dikuatkan dengan beberapa hadis dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh para ulama.

    Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm yang menyatakan: “Menghidupkan Lailatul Qadar bisa dengan melaksanakan sholat Isya berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan sholat Subuh secara berjamaah.”

    Hadits ini menunjukkan bahwa hadir di sholat osya berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah sudah dianggap sebagai bentuk menghidupkan malam Lailatul Qadar.

    Selain itu, terdapat riwayat dari Imam Malik yang disampaikan oleh Ibnul Musayyib:
    “Siapa yang menghadiri shalat berjamaah pada malam lailatul qadar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam tersebut.”

    Hadis ini semakin menegaskan bahwa hadir di shalat berjamaah, khususnya pada malam lailatul qadar, adalah salah satu cara untuk menghidupkan malam tersebut, meskipun tidak melaksanakan sholat malam penuh.

    Sebuah hadis dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan juga menguatkan keutamaan ini, yang mengatakan:
    “Siapa yang menghadiri shalat isya berjamaah, maka baginya pahala sholat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat isya dan subuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh.”

    Baca Juga :   Semarak Ramadhan di Masjid Sultan Singapura, ada Pasar Wadai, Pesantren Kilat hingga Kenalkan Islam ke Nonmuslim

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI