WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Sebanyak 400 warga negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi ke Tanah Air dari Myanmar.
Ratusan WNI tersebut, merupakan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Menteri Luar Negeri, Sugiono, mengungkapkan situasi pemulangan 400 WNI itu, yang penuh drama dan rumit.
WNI ini dievakuasi dari wilayah konflik di Myanmar dan kemudian melintasi perbatasan Myanmar – Thailand selama 10 jam jalan darat dengan 13 armada bus.
Baca juga:Setelah Copot Pemimpin Wilayah Bulog Kalsel, Mentan Amran Semprot Bulog Cuma Menunggu di Gudang
“Ada berbagai faksi dan kepentingan di Myawaddy, Myanmar. Koordinasi yang dilakukan tidak mudah dan butuh waktu yang cukup lama untuk bisa sampai dan melakukan upaya evakuasi,” tambah Menlu Sugiono.
Menlu menjelaskan bahwa dari Myawaddy, para WNI rencananya akan diterbangkan langsung dari Maesot, Thailand.
Namun karena jumlahnya yang banyak dan tidak dimungkinkan untuk pesawat-pesawat besar terbang dari Maesot, WNI akhirnya dibawa ke Bangkok untuk dipulangkan dari Bandara Don Mueang.
WNI harus menempuh perjalanan yang cukup lama sekitar 6 jam dari Maesot.
Tim gabungan dari Kemlu Pusat, KBRI Yangon, dan KBRI Bangkok berperan penting dalam mengoordinasikan, mengawal, dan memfasilitasi pemulangan WNI hingga ketibaan mereka di tanah air.
Adapun kloter pertama pemulangan WNI dipimpin oleh Duta Besar Rachmat Budiman, Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand.
Baca juga:Dalam Sebulan Utang Indonesia Bengkak Rp110,8 Triliun! Segini Total ULN RI
Kloter selanjutnya yang akan tiba besok akan dipimpin oleh Direktur Pelindungan WNI, Judha Nugraha.