Menyimak Surat Ad-Dukhan Ayat 3: Pesan Penting tentang Mulianya Malam Lailatul Qadar

WARTABANJAR.COM – Surat Ad-Dukhan merupakan surat ke-44 dalam Al-Qur’an yang tergolong sebagai surat Makkiyah.

Kata Syekh Nawawi, surat ini termasuk surah Makkiyah, terdiri dari 59 ayat, 346 kata, dan 1.431 huruf.

Dalam ayat ketiga surat ini, Allah SWT menyebutkan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam yang diberkahi.

Ayat ini sering dikaitkan dengan malam Lailatul Qadar, malam yang memiliki kemuliaan dan keberkahan luar biasa. Simak firman Allah yang Artinya, “Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan.”

Menurut Syekh Nawawi Banten dalam kitab tafsir Marah Labib, makna dari Surat Ad-Dukhan ayat 2-3 memiliki beberapa penafsiran penting.

Dalam ayat kedua, “Demi Kitab yang nyata,” kata Kitab dapat memiliki tiga makna yang berbeda.

Pertama, ia bisa merujuk pada kitab-kitab suci terdahulu yang diturunkan Allah kepada para nabi-Nya.

Kedua, bisa merujuk pada Lauh Mahfuzh, tempat di mana segala ketetapan tertulis. Ketiga, bisa merujuk pada Al-Qur’an itu sendiri.

Ketiga makna ini menegaskan betapa agung dan mulianya Al-Qur’an dalam ajaran Islam.

Pada ayat ketiga, Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.”

Syekh Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Kami telah menurunkannya” adalah Al-Qur’an.

Para ulama mayoritas sepakat bahwa malam yang diberkahi tersebut adalah Lailatul Qadar, sebuah malam yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam.

Simak keterangan Syekh Nawawi: “Ada beberapa kemungkinan makna dari “Kitab” dalam ayat ini: Pertama, Bisa merujuk pada kitab-kitab sebelumnya yang telah Allah turunkan kepada para nabi-Nya. Kedua, Bisa merujuk pada Lauh Mahfuzh. Ketiga, Bisa juga merujuk pada Al-Qur’an. Nah, ketiga makna ini menunjukkan betapa agungnya Al-Qur’an. ‘Sesungguhnya Kami telah menurunkannya’ – maksudnya adalah Al-Qur’an – “pada suatu malam yang diberkahi”. Mayoritas ulama berpendapat bahwa malam yang dimaksud adalah Lailatul Qadar.” (Syekh Nawawi Banten, Tafsir Marah Labib, [Beirut: Darul Kutub Ilmiyah, 1417 H], Jilid II, halaman 391).

Baca Juga :   Alquran Mengubah Tradisi Lisan ke Tulisan

Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

BERITA LAINNYA

TERBARU HARI INI