WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Ciri-ciri takjil berbahaya, mengandung zat kimia yang tak bagus untuk kesehatan.
Sekarang sedang bulan puasa, aneka makanan takjil untuk berbuka tentunya ramai diincar.
Walau begitu, jangan sampai salah pilih ya, sebab ada juga pedagang atau pembuat makanan yang “nakal” mencampur bahan berbahaya ke makanan itu agar tampak lebih menarik.
Bahan ini mengandung zat kimia berbahaya yang tak bagus untuk kesehatan jika dikonsumsi.
Baru-baru ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan kandungan zat berbahaya dalam sejumlah takjil yang dijual di masyarakat.
Temuan ini dilaporkan setelah BPOM melakukan pengawasan dan pengujian di Jakarta, Tangerang, Palembang, Lombok, dan Sumatera Barat.
Berdasarkan data per 5 Maret 2025, dari 1.221 sampel takjil yang diuji, sebanyak 28 sampel (2,29 persen) tidak memenuhi syarat.
“Boraks (35,71 persen) ditemukan pada kerupuk dan mi di Lombok Tengah dan Manggarai Barat, rodamin B (21,43 persen) pada kerupuk merah dan bubur pacar cina, terutama di wilayah Rejang Lebong dan Payakumbuh,” ungkap Kepala BPOM, Taruna Ikrar.
BPOM juga menemukan takjil berformalin (42,86 persen) pada tahu dan mi basah di Tangerang, Palembang, dan Jakarta Timur.
Karena itu, masyarakat diimbau waspada, salah satu caranya adalah dengan mengenali ciri-ciri takjil berbahaya.
Ciri Takjil Berbahaya
Bahan kimia yang berbahaya itu berupa formalin, boraks, dan pewarna buatan seperti rodamin B serta metanil yellow.
1. Makanan berformalin
Formalin adalah larutan yang biasanya digunakan untuk mengawetkan mayat dan membasmi kuman serta lalat.
Makanan yang mengandung formalin biasanya memiliki ciri-ciri, antara lain:
– Tahu: bentuknya sangat bagus, kenyal tidak mudah kancur, awet beberapa hari, dan tidak mudah busuk.
– Mi basah: awet beberapa hari dan tidak basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
-Daging ayam, ikan: berwarna putih bersih, awet beberapa hari, tidak mudah busuk, kenyal, insang ikan berwarna merah tua bukan merah segar.
2. Makanan mengandung boraks.
Boraks adalah bahan kimia yang digunakan untuk mematri logam, pengawet kayu, bahan deterjen, hingga pembersih rumah tangga.
Ciri-ciri makanan mengandung boraks, yaitu: Mi basah, bakso, cilok, lontong, dan otak-otak: tekstur sangat kenyal, tidak lengket, dan tidak mudah terpotong.
Kerupuk rambak: terasa getir.
3. Makanan dengan pewarna buatan
Rodamin B adalah pewarna sintetis berbentuk serbuk merah keunguan yang biasa digunakan untuk industri tekstil dan kertas.
Sementara, metanil yellow merupakan pewarna kuning sintetis berbentuk padat atau serbuk yang digunakan untuk mewarnai tekstil atau cat.
Makanan mengandung rodamin B dan metanil yellow ditandai dengan warna yang sangat mencolok atau tidak wajar serta cenderung berpendar.
Selain itu, hati-hati bila menemui makanan dengan titik-titik warna yang tidak merata.
– Boraks apabila tertelan, dapat menyebabkan gangguan syaraf pusat, ginjal, dan hati.
Bahkan, bisa berakibat fatal bila kandungan boraks dalam tubuh mencapai 15-20 gram untuk orang dewasa dan 3-6 gram untuk anak-anak.
Gejala yang ditimbulkan meliputi badan terasa tidak nyaman, mual, nyeri hebat pada perut bagian atas, pendarahan gastroenteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam, dan sakit kepala.
– Formalin
Makanan berformalin bisa mengakibatkan luka korosif pada selaput lendir di saluran pencernaan, mengiritasi saluran pernapasan, alergi, merusak fungsi hati, jantung, otak, ginjal, dan syaraf.
Formalin juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker bila tak sengaja dikonsumsi dalam jangka panjang.
-Rodamin B
Rodamin B dapat menumpuk di lemak diserap oleh saluran pencernaan.
Paparan Rodamin B dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati serta kanker hati.
– Metanil yellow
Pewarna buatan ini dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak hingga tekanan darah rendah.
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com