WARTABANJAR.COM – Kecerdasan buatan (AI) kini merambah berbagai sektor, termasuk industri pengeditan foto dan video. Namun, inovasi ini kembali menuai sorotan setelah iklan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendapat kritik tajam.
Iklan tersebut dianggap dibuat secara asal-asalan karena penggunaan AI yang menghasilkan tampilan dan narasi yang penuh kejanggalan.
Banyak netizen mempertanyakan mengapa Komdigi tidak melibatkan animator lokal, mengingat banyaknya talenta digital di Indonesia yang mampu menghasilkan karya kreatif dan berkualitas.
Konten kreator bernama Fillias La Junta, lewat akun Instagram @zonamahasiswa.id mengunggah ulang iklan tersebut melalui akun mindplace._, menyoroti sejumlah keanehan yang muncul dari hasil pembuatan AI.
Menurut La Junta, karya ini seharusnya melibatkan tenaga kreatif lokal untuk mendukung industri animasi di tanah air.
Menanggapi kritik tersebut, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, menyatakan bahwa penggunaan AI merupakan wujud kreativitas dan inovasi dalam upaya penyampaian pesan program MBG.
Patria menegaskan bahwa langkah tersebut juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengeksplorasi teknologi terbaru dalam pembuatan konten digital.
Meski demikian, perdebatan mengenai peran AI dalam industri kreatif dan pentingnya keterlibatan animator lokal di Indonesia masih terus berlangsung, menantang pihak terkait untuk terus meningkatkan kualitas produksi iklan pemerintah.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)