WARTABANJAR.COM – Mahkamah Agung Arab Saudi akan menetapkan awal Ramadan 1446 Hijriah pada hari ini, Jumat (28/2/2025). Penetapan 1 Ramadan 2025 akan digelar di Arab Saudi pada Jumat petang waktu setempat.
Metode Pengamatan Hilal
Mahkamah Agung telah mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mengamati hilal atau bulan sabit dengan menggunakan mata telanjang maupun alat bantu optik, seperti teropong. Metode yang digunakan dikenal dengan rukyat, yaitu pengamatan bulan sabit tepat setelah matahari terbenam dengan para pemantau hilal menghadap ke barat.
Proses dan Pelaporan Pengamatan
Apabila hilal terlihat, maka hari berikutnya akan menjadi 1 Ramadan. Sebaliknya, jika hilal tidak terlihat, bulan Sya’ban akan digenapkan selama 30 hari, sehingga hari pertama puasa akan dimulai dua hari kemudian. Masyarakat diminta untuk segera melaporkan hasil pengamatan mereka ke pengadilan terdekat agar kesaksian tersebut dapat dicatat sebagai bagian dari proses penetapan.
Implikasi Penetapan Awal Ramadan
Keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi ini sangat krusial karena menjadi acuan penetapan awal bulan Ramadan dan Lebaran bagi umat Islam di seluruh dunia. Dengan mengedepankan metode rukyat, penetapan ini diharapkan mencerminkan transparansi dan akurasi dalam menentukan waktu ibadah puasa.
Penetapan awal Ramadan 2025 oleh Mahkamah Agung Arab Saudi hari ini merupakan momen penting yang dinanti-nantikan oleh umat Islam. Melalui pengamatan hilal yang dilakukan dengan metode rukyat, keputusan resmi mengenai tanggal 1 Ramadan dan hari pertama puasa akan segera diumumkan, membawa semangat dan kepercayaan baru dalam menyambut bulan suci.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)