Selain PHK besar-besaran, Trump dan Musk juga berupaya mencabut perlindungan pegawai negeri sipil, membekukan bantuan luar negeri, serta menutup lembaga pemerintah, termasuk Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Biro Perlindungan Keuangan Konsumen (CFPB).
Dampak pemangkasan ini sangat terasa
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) serta Institut Kesehatan Nasional (NIH) kehilangan hampir setengah pegawai percobaannya, sementara Dinas Kehutanan AS memberhentikan 3.400 pegawai baru. Dinas Pendapatan Internal (IRS) juga bersiap mengurangi ribuan pegawai, yang dikhawatirkan bakal menghambat pemungutan pajak menjelang batas waktu pelaporan 15 April 2025.
Pemadam Kebakaran Musiman Dihentikan
Dampak lainnya juga terasa pada layanan publik. Usai kebakaran besar melanda Los Angeles, pemerintah federal menghentikan perekrutan petugas pemadam kebakaran musiman, serta menunda pembersihan hutan dari material yang berisiko memicu kebakaran baru.
Kebijakan ini menuai kritik dari berbagai pihak. Serikat pekerja federal yang mewakili lebih dari 100.000 pegawai pemerintah menilai pemangkasan ini hanya menguntungkan konglomerat dan melemahkan regulasi yang mengawasi sektor industri serta keuangan.
Steve Lenkart, Direktur Eksekutif National Federation of Federal Employees, menyebut langkah ini sebagai strategi untuk mengurangi pengaruh pemerintah dalam dunia usaha dan menguntungkan para elite bisnis, termasuk Elon Musk.
Namun, beberapa pemecatan akhirnya dibatalkan. Sekitar 1.200 hingga 2.000 pegawai Departemen Energi, termasuk 325 pegawai di Badan Keamanan Nuklir Nasional, sempat dipecat tetapi kemudian ditarik kembali karena urgensi pekerjaan mereka.