Kombinasi antara bibit siklon, fenomena La Niña lemah, Monsun Asia, Seruak Udara Dingin dari Dataran Tinggi Siberia, dan aktivitas gelombang atmosfer, serta Madden Julian Oscillation (MJO) akan meningkatkan risiko cuaca ekstrem di banyak wilayah Indonesia.
Di akhir Januari hingga awal Februari 2025, berbagai wilayah di Indonesia telah mengalami hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem.
Beberapa catatan curah hujan tertinggi meliputi:
- Kalimantan Timur dengan curah hujan 229 mm/hari
- Sulawesi Tengah 192 mm/hari pada 26 Januari
- Kepulauan Riau 154 mm/hari pada 27 Januari
- Jabodetabek yang mencatat curah hujan hingga 264 mm/hari pada 28 Januari
- NTT mencatat curah hujan 105 mm/hari
- Jawa Timur 137.8 mm/hari
- Jawa Tengah 110.7 mm/hari
- Sulawesi Selatan 106.2 mm/hari pada 29 Januari
- Papua Barat terukur 112 mm/hari pada 31 Januari 2025.
Untuk sepekan ke depan mulai tgl 2 Februari 2025, beberapa daerah yg perlu disiagakan terhadap.
Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan dapat meningkat menjadi sangat lebat atau ekstrem, yaitu meliputi:
- Papua
- Papua Pegunungan
- Papua Selatan
- Nusa Tenggara Timur
- Nusa Tenggara Barat
- DI.Yogyakarta
- Jawa Timur
- Jawa Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Maluku Utara
- Jawa Barat
- Jambi
- Papua Barat
- Papua Barat Daya.
Potensi Gelombang Tinggi