Rumah Sakit Kanker Dharmais, sebagai pusat kanker nasional, mengembangkan layanan skrining berbasis risiko melalui inovasi I-Care (Indonesia Cancer Risk Examination).
BACA JUGA: Ini Niat Baca Yasin 3 Kali di Malam Nisfu Syakban
“Teknologi ini memungkinkan masyarakat melakukan deteksi dini risiko kanker dengan pemeriksaan genetik menggunakan sampel darah, yang dapat mendeteksi risiko kanker payudara, kolorektal, lambung, prostat, dan paru,” terangnya.
Selain itu, upaya deteksi dini kanker serviks semakin diperluas dengan skrining menggunakan metode HPV DNA yang lebih sensitif dibandingkan metode konvensional.
Pemerintah juga terus mendorong vaksinasi HPV bagi anak perempuan usia 11-12 tahun untuk mencegah kanker serviks sejak dini.
Program ini telah menjadi bagian dari Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dan terus diperluas cakupannya.
Selain pendekatan medis, pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pengendalian kanker.
Stigma terhadap pasien kanker sering kali menjadi hambatan dalam deteksi dini dan pengobatan.
Dukungan moral, empati, dan kepedulian dari lingkungan sekitar sangat dibutuhkan agar pasien dapat menjalani perawatan dengan lebih baik.
Peringatan Hari Kanker Sedunia menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa kanker bisa dicegah dan dideteksi lebih awal.
Dengan skrining rutin, pola hidup sehat, serta kolaborasi semua pihak, angka kejadian dan kematian akibat kanker dapat ditekan. (berbagai sumber)
Editor: Yayu