WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Sekarang sedang di bulan Sya’ban 1446 Hijriyah, merupakan salah satu bulan penting di Islam.
Bulan Sya’ban adalah bulan sebelum bulan puasa Ramadhan, dimana biasa sebagian umat melaksanakan puasa sunah Nisfu Sya’ban.
Puasa ini biasanya dilakukan tiap tanggal 15 Sya’ban.
Selain itu, di bulan ini juga dianjurkan untuk banyak atau sering berpuasa.
Mengutip postingan ceramah Ustadz Khalid Basalamah, Minggu (9/2/2025), di bulan Syakban ini, Nabi Muhammad sering berpuasa.
“Alhamdulillah, kita telah memasuki bulan Sya’ban, bulan yang penuh kebaikan dan keberkahan. Salah satu amalan yang disunnahkan di bulan ini adalah memperbanyak puasa. Dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa Nabi ﷺ lebih banyak berpuasa di bulan Sya’ban dibandingkan bulan lainnya, selain puasa wajib di bulan Ramadhan,” ujar Ustadz Khalid Basalamah.
Kemudian beliau mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, yaitu:
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Nabi ﷺ tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi ﷺ biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR Bukhari: 1970).
BACA JUGA: Distribusi Air Bersih ke Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru Terhenti 24 Jam
Asy-Syaukani mengatakan, “Riwayat-riwayat ini bisa dikompromikan dengan kita katakan bahwa yang dimaksud dengan kata ‘kullu’ (seluruhnya) di situ adalah kebanyakannya (mayoritasnya). Alasannya, sebagaimana dinukil oleh at-Tirmidzi dari Ibnul Mubarak. Beliau mengatakan bahwa boleh dalam bahasa Arab disebut berpuasa pada kebanyakan hari dalam satu bulan dengan dikatakan berpuasa pada seluruh bulan.” (Nailul Authar: 7/148).