Kemudian pelaku meminta izin kepada korban untuk pulang dan korban menjawab dengan nada tinggi ”bulik haa” (pulang saja sana)” dan pada saat itu Pelaku bertanya-tanya ada permasalah apa korban, dikarenakan pelaku merasa tidak diperlakukan seperti anak buah korban yang lain.
Kemudian pelaku meminta izin kepada korban untuk pulang dan korban menjawab dengan nada tinggi ”bulik haa” (pulang saja sana)” dan pada saat itu Pelaku bertanya-tanya ada permasalah apa korban, dikarenakan pelaku merasa tidak diperlakukan seperti anak buah korban yang lain.
Adegan selanjutnya saat dirumah, pelaku menghubungi korban melalui telepon dan menanyakan kepada korban apa salah pelaku ”kenapa pian kada mehirani ulun, ulun ada salah apa, lawan pian kenapa bepandir kasar sama ulun (kenapa kamu tidak menghiraukan saya ada salah apa dan berbicara kasar kepada saya)” kemudian di jawab oleh korban ”tidak ada” dan kemudian pelaku mematikan telpon tersebut.
Baca juga:Forum LLAJ Balangan Bahas Masalah Rambu Hingga Jalan Berlubang
Pada siang harinya pelaku kembali ke tempat kejadian atau toko milik korban dan pada saat itu pelaku melihat korban sedang mengasah 1 bilah pisau belati dan sambil berkata kepada pelaku “aku ni lain orangnya amun sudah terserahku, terserahku ai sudah mun handak ampih begawe ampih, ikam ni sedikit-sedikit tersinggung aku kada beurus urusanmu aku handak meurusi keluargaku aja (aku ini beda orangnya kalau sudah terserahku ya terserahku, kalau mau berhenti bekerja berhenti, kamu ini sedikit-sedkiit tersesinggung aku tidak mau ngurusin urusan kamu, aku mau mengurus keluargaku saja)” dan dan ketika itu pelaku merasa kesal dan marah.