WARTABANJAR.COM – Viral unggahan di media sosial virus Human Metapneumovirus (HMPV) diklaim merupakan virus sintetis yang dibuat di laboratorium.
Klaim ini muncul di sejumlah unggahan media sosial pada Desember 2024. Faktanya, Sebuah jurnal pada 2022 menjabarkan mengenai asal-usul HMPV.
Diketahui HMPV mempunyai asal-usul zoonosis yang berasal dari spesies
burung sekitar 200 tahun yang lalu.
Baca Juga
Klarifikasi Sopir Avanza Putih Diduga Penculik di SD Mabuun
HMPV diasumsikan telah berevolusi setelah infeksi virus zoonosis dari spesies inang reservoir unggas yang tidak diketahui.
Virus ini satu keluarga dengan virus pernapasan syncytial (RSV), yang telah ada setidaknya sejak 2001 ketika pertama kali diidentifikasi di Belanda.
Penyebaran virusnya umum terjadi pada musim dingin. Penyakit akibat HMPV serupa dengan infeksi saluran pernapasan lain, bahkan lebih ringan dari influenza A dan Covid-19.
Narasi yang menyebutkan HMPV adalah virus sintetis yang dibuat di laboratorium merupakan hoaks.
Ahli epidemiologi mengatakan tidak ada
virus sintetis. Virus HMPV tidak masuk dalam kategori patogen yang dijadikan sebagai senjata atau serangan biologis yang sengaja dibuat oleh manusia.
Dikutip alodokter, gejala akibat HMPV sama seperti gejala penyakit lain yang juga disebabkan oleh infeksi virus. Gejala tersebut meliputi:
1. Batuk, baik kering maupun berdahak
2. Pilek atau hidung tersumbat
3. Demam ringan hingga tinggi
4. Kesulitan bernapas atau napas berbunyi (pada kasus berat)
5. Mudah lelah dan hilang nafsu makan, terutama pada anak kecil (atoe)