Karasawa, seorang pengacara asal Jepang, sebelumnya sudah mengklarifikasi bahwa identitasnya telah dicatut. “Sepertinya nama saya digunakan tanpa izin,” ungkapnya di media sosial.
Polisi menduga aksi ini dilakukan oleh seorang ekstremis yang memiliki pola ancaman berulang. Unit Investigasi Siber Kepolisian Metropolitan Seoul kini fokus menyelidiki e-mail ini untuk memastikan apakah pelaku adalah individu yang sama dengan insiden sebelumnya.
Langkah Tegas Otoritas
Otoritas penerbangan Korea Selatan juga masih menunggu hasil analisis kotak hitam pesawat untuk memastikan penyebab kecelakaan. Meski dugaan awal mengarah pada bird strike, investigasi menyeluruh terus dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur sabotase.
Ancaman ini meningkatkan kewaspadaan keamanan di seluruh negeri, terutama di malam pergantian tahun. Publik diimbau tetap tenang dan waspada sembari menunggu perkembangan penyelidikan lebih lanjut.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor: nur muhammad