WARTABANJAR.COM, SEOUL – Kepolisian Korea Selatan kini tengah menyelidiki e-mail ancaman yang mengklaim sebagai pelaku kecelakaan pesawat Jeju Air pada Minggu (29/12/2024). Pengirim juga mengancam serangan bom di beberapa pusat kota besar menjelang malam pergantian Tahun Baru 2025.
E-mail tersebut dikirim kepada Kementerian Kehakiman dan diterima pada Senin (30/12) pukul 08.50 pagi waktu setempat. Dalam isi e-mailnya, pengirim yang menggunakan nama Takahiro Karasawa, menegaskan bahwa kecelakaan pesawat adalah aksi yang disengaja.
BACA JUGA:Tragedi Jeju Air: Pagar Beton Bandara Muan Dituding Biang Keladi Ledakan Dahsyat Tewaskan 179 Orang
Kecelakaan Tragis Jeju Air
Pesawat Jeju Air 2216, yang mengangkut 181 orang, tergelincir dan menabrak tembok pembatas landasan pacu sebelum meledak saat mendarat di Bandara Muan, Korea Selatan. Insiden ini menewaskan 179 orang, termasuk seluruh penumpang, sementara dua awak kabin berhasil selamat meski dalam kondisi kritis.
Kecelakaan tragis ini menjadi salah satu insiden penerbangan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan. Penyelidikan awal menunjukkan dugaan kuat bahwa pesawat Boeing 737-800 itu mengalami bird strike (tabrakan dengan burung) yang menyebabkan kerusakan pada sistem pendaratan.
Mencatut Nama Pengacara Jepang
Dalam e-mail yang ditulis dalam bahasa Jepang dan Inggris, pengirim juga mengancam akan melakukan pengeboman di beberapa kota besar Korea Selatan. Nama Takahiro Karasawa, yang digunakan dalam ancaman ini, pernah muncul dalam kasus serupa pada Agustus lalu, saat ancaman serangan bom ditujukan ke fasilitas publik di Korea Selatan.