Menurutnya semua pihak masih bekerja sendiri-sendiri, sehingga melalui kunjungan tersebut diharapkan menjadi sebuah awal untuk mensinergikan dan mengkolaborasikan upaya untuk mewujudkan Sungai Martapura Asri, yang menjadi penyemangat untuk melakukan perbaikan di sungai Martapura.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana menyebutkan dari hasil peninjauan lapangan, pihaknya menemukan beberapa persoalan yang memang dari dulu sudah dikenali dan sampai sekarang belum selesai.
“InsyaAllah dengan adanya kunjungan ini bersama teman-teman dari Kementerian Lingkungan Hidup, kita sama-sama bisa mencari solusi bersama, melakukan langkah kolaboratif untuk bisa menyelesaikan persoalan yang ada di Sungai Martapura,” kata Hanifah.
Di antaranya yaitu sampah yang masih belum terkendali dengan baik dari hulu menuju hilir kota Banjarmasin, kemudian juga enceng gondok, jamban terapung, kegiatan-kegiatan industri yang langsung melakukan aktivitas ke badan sungai, dan tentunya penataan kawasan tadi mendapatkan apresiasi dari pihak KLH untuk penataan kawasan.
“Kami berpikir bahwa seandainya kampung biru dan kampung hijau bisa direplikasi di sepanjang sungai itu tentu akan memberikan kemudahan di dalam pengelolaan lingkungan hidup. Diantaranya pengelolaan sampah, kemudian juga pengendalian pertumbuhan rumah yang ada di sepanjang Sungai Martapura,” tandasnya. (MC Kalsel)
Editor Restu