WARTABANJAR.COM, YOGYAKARTA – Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Merapi diingatkan untuk selalu waspada.
Peringatan ini disampaikan menyusul masih tinggingnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, periode pengamatan Sabtu (28/12/2024) dari pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB, gunung api dengan ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut ini menunjukkan aktivitas guguran lava yang cukup intensif.
Baca juga:Komisi I DPRD Kalsel Evaluasi Pilkada Tanah Bumbu 2024, Beri Beberapa Catatan
“Tercatat 22 kali guguran lava menuju arah barat daya, yakni ke Kali Bebeng dan Kali Krasak, dengan jarak luncur maksimum mencapai 1.600 meter,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa dalam keterangannya pada Minggu (29/12/2024).
Selain guguran lava, aktivitas kegempaan Gunung Merapi juga cukup tinggi dengan gempa guguran 185 kali amplitudo 3-21 mm, durasi 17,62-213,1 detik. Gempa hybrid atau fase banyak 35 kali amplitudo 3-11 mm, durasi 6,17-14,57 detik.
Cuaca di sekitar Gunung Merapi dilaporkan mendung dan hujan dengan curah hujan harian mencapai 41 mm. Gunung sering tertutup kabut dengan intensitas kabut 0-III, sementara asap kawah tidak teramati selama periode pengamatan.
Saat ini, Gunung Merapi berada pada Level III (siaga).
Baca juga:Geger, Penemuan Tulang Manusia Diduga Bocah Amat di Hutan Kindingan HST
BPPTKG merekomendasikan warga untuk tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya, meliputi sektor selatan-barat daya, seperti Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 5-7 km, serta sektor tenggara, seperti Sungai Woro dan Gendol sejauh 3-5 km.