BACA JUGA: Serangan Tikus Cokelat Mengancam Pertanian Jagung di Gunungraja Tala, ini Ciri-ciri dan Dampaknya
Di sisi lain, majalah Variety menyoroti konsistensi dalam produksi serial ini.
“Struktur, kostum, latar, dan tema yang tak terlupakan dari Musim 1 tetap dipertahankan di Musim 2. Teror di antara para pemain, termasuk pemain berpengalaman seperti Gi Hun, masih terasa,” ujar Variety.
Ulasan tersebut juga mencatat penambahan kontestan baru, seperti duo ayah-anak (diperankan oleh Yang Dong Geun dan Kang Ae Sim), bintang YouTube (diperankan oleh Im Si Wan), dan rapper psikopat (diperankan oleh T.O.P), yang menambahkan lapisan baru pada narasinya.
Jurnalis Rama menjelaskan, “Season 2 tidak hanya membahas tentang para pemainnya, tetapi juga mengeksplorasi bagaimana sedikit saja kekuatan dapat membuat orang berani untuk menyakiti dan melakukan kekerasan terhadap orang lain.”
Sebaliknya, TIME mengkritik musim ini karena pacing-nya lambat, dan menyebut dua dari tujuh episode sebagai yang membosankan.
Media tersebut mengkritik, “Acara ini mengulang-ulang konfrontasi Gi-hun dengan para miliarder yang monoton dan menjadikan permainan hanya sebagai tontonan, membuang-buang waktu untuk karakter yang pada akhirnya tidak penting.”
Media tersebut juga berkomentar, “Ketika Seong Gi Hun kembali dengan pakaian olahraga hijaunya, kita bertemu dengan pemain baru dengan pertaruhan emosional, tetapi plotnya terasa seperti pengulangan Squid Game 1. Tontonan kekerasannya tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah pernah penonton lihat.”