Darurat Narkoba, Kepala BNNP Kalsel Usulkan Kalimantan Selatan Miliki Pusat Rehabilitasi

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Maraknya peredaran narkotika di Kalimantan Selatan membuat banyak pihak prihatin.

    Kendati di 2024 dilaporkan menurun, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan mengatakan Kalsel memiliki 14 desa atau kelurahan rawan penyalahgunaan narkoba dari 13 kabupaten/kota yang ada.

    Bahkan ke 14 desa atau kelurahan itu berstatus berbahaya sehingga diperlukan langkah strategis untuk menanggulanginya, di antaranya adalah dengan menambah jumlah Desa Bersih Narkoba (Bersinar) yang kini menjadi fokus BNNP Kalsel.

    Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalsel, Brigjen Pol. Wisnu Andayana saat Press Release Akhir Tahun kepada rekan media di Banjarmasin, Selasa (24/12/2024) mengatakan saat ini di Kalsel sudah ada 70 Desa Bersinar yang telah dibentuk dan akan terus dikembangkan di Kalsel, karena membantu menekan kasus peredaran gelap narkotika pada 13 kabupaten/kota.

    BACA JUGA: Pria Banjarmasin Hilang Saat Kencing di Tepi Hutan Kalbar, Ditemukan 2 Hari Kemudian

    “Peredaran Narkoba harus menjadi perhatian yang sangat serius di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), sebab Narkoba jenis sabu sudah masuk ke semua lini, mulai dari masyarakat hingga ke level pemerintah,” ujarnya.

    Ia memohon juga kepada masyarakat agar waspada karena semua lini sudah dimasuki narkoba.

    “Ketahanan keluarga sangat penting untuk mencegah masuknya ancaman narkoba ini,” ungkapnya lagi.

    Peredaran Narkoba di Kalsel Menurun

    Ia menambahkan,  tahun 2024 ini ada penurunan peredaran narkoba di Kalimantan Selatan.

    Baca Juga :   BREAKING NEWS Penghuni Kos di Banjarbaru Ditemukan Meninggal Dunia

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI